Kamis, 27 Agustus 2009

Mekar Bak Sunflower

Bukan hanya rokok yang bisa memberikan inspirasi. Tentunya ada satu hal lagi yang bisa memberikannya. Nama yang fenomenal dan memiliki anugrah dari Yang Maha Kuasa. Kekuatannya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, menguatkan bathin dan raga, melebarkan kerutan bibir, dan tentunya akan selalu bertambah seiring nafas yang terus bersyair.

Seperti merebahkan badan di atas tumpukan wanginya bunga - bunga surga. Diiringi sejuknya sepoi angin - angin bukit Firdaus. Menorehkan bait - bait asa disela - sela terpaan angin kalbu. Tiada mungkin kan terjatuh di jurang - jurang gravitasi. Langit ketujuh kan terus mengangkat, meletakkan suatu bentuk formasi dalam koordinat lingkar tak berujung.

Hal yang manis tentu sangat diinginkan oleh cucu - cucu Adam dan Hawa. Campur tangan ibilis lah yang menjadikannya pahit. Adalah suatu hal yang sangat dihindari, bila perlu dihapus dari kamus otak.

Mencari air saat tak yakin oleh fatamorgana dari sang surya yang terus bermetamorfosis dari waktu ke waktu. Ketika nurani tetap yakin akan bertahan, ketika keteguhan hati menguatkan pilar - pilar jiwa. Menancapkan tombak - tombak yang telah lama berkarat di sisinya. Saat renkarnasi kembali menjelma dimakan zaman.

Tatkala seperti Zam - Zam turun dalam hujanku, menghapus dahaga relung - relung jiwa yang tandus. Hujan yang takkan berhenti dalam singkatnya usia manusia. Percaya, tidak ada kekekalan dalam nyawa dibalik jasad. Percaya, tak ada keutuhan dalam lidah yang bersenandung. Dan percaya, asa manusia selalu mengucapakan kekekalan cinta mereka. Berharap, itulah yang mereka harapkan.

Laksana bendera cinta telah dikibarkan, dihormati, dihargai, dan diagungkan. Ia hidup dan diangkat ke atas melawan gravitasi bumi. Meskipun tadi hujan sekedarnya saja, telah melukiskan baris - baris bianglala. Beragam warna menjadikannya indah untuk disaksikan.

Suatu hal pengisi kekosongan, bukan tak mungkin untuk pergi seperti mudahnya ia datang. Senyum, tetesan air mata, tawa, isak tangis mendeskripsikan suatu hal yang tak terlihat. Hanya bisa dipuja oleh pujangga - punjangga punggawa surga.

Saat bintang jatuh menjadi media pengabul permintaan. Saat cengkraman jari kelingking jadi media perjanjian. Saat perhatian dan ciuman menjadi tanda kasih sayang. Kemunafikan akan religi semakin memudar olehnya...

welcome love...
and also
goodbye love...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar