Kamis, 20 Agustus 2009

Phenomenal of Ramadhan


Tak terasa hari - hari kian melaju kencang. Bulan puasa kini tinggal hitungan jam. Seiring umur bertambah dewasa, timbul suatu pertannyaan sebaik apakah puasa kali ini? Puasa tak hanya sekedar menahan lapar dan haus, banyak hal - hal yang harus diperhatikan seperti yang telah kita pelajari pada masa - masa sekolah dulu. Belajar agama, ikut pesantren kilat atau yang kita dapatkan pada media lainnya. Banyak hal yang unik terjadi menjelang dan ketika Ramadhan datang. Bak punggawa yang turun dari langit Ramadhan disambut dengan penuh respect.


SMS ucapan menyambut Ramadhan pun mulai gencar menginvasi handphone. Mulai dari pesan teks sampai yang bergambar atau picture massage(khusus hape lama hehehe:x). Apalagi buat yang jauh dari kampung, langsung "send to all contacts". Kerabat, keluarga, sanak famili, teman, dan tentu saja pacar(bagi yang punya)di-SMS semua. Buat yang super jarang beli pulsa, tibalah Ramadhan ini dia membeli pulsa.

Puasa pertama merupakan hal yang dianggap penting oleh segelintir orang. Buka bersama pada puasa pertama biasanya wajib bersama keluarga, begitu pula dengan sahurnya. Berbondong - bondong anak muda saat Ramadhan mengikuti ronda malam dengan alasan akan membangunkan orang sahur, padahal mereka berdalih akan main domino atau begadang saja.

Mesjid - mesjid pun tak mau ketinggalan, semua shaf diboking abis baik oleh anak kecil yang masih ingusan maupun tua renta yang udah bungkuk. Karpet- karpet baru dari gudang langsung keluar untuk dipasang. Pas ditanya sama gharim(orang bertugas di masjid) kenapa karpet dibelakang masih keliahatan baru, jawabannya jarang dipakai dengan alasan shaf dibelakang nggak pernah diisi. Tibalah Ramadhan shaf jadi meledak - ledak sampai teras diberi shaf.Ckckckckck....

Pamit pada orang tua akan pergi Tarawih, berlagak memakai peci haji dan menggantungkan sarung di leher. Nyatanya di lapangan menjadi tukang ojek kuntilanak (pacaran;ceweknya masih pake telekung). Tak jarang dijumpai banyak yang lebih senang nongkrong di tempat sepi, malu terlihat sama orang kalo dia nggak shalat.

Bagi yang benar - benar niat ibadah, pastilah tak lupa membawa sebuah buku tipis dan pena. Dan tentunya itu buku agenda Ramadhan atau amaliyah Ramadhan. Berisikan catatan ceramah oleh para ustadz setelah shalat Isya'. Berdasarkan pengamatan di lapangan, Minggu pertama dan kedua Ramadhan catatan itu berisi hanya beberapa lembar atau bahkan belum terisi sama sekali. Nanti ketika Ramadhan akan berakhir, barulah sibuk mencatat punya kawan atau menyadur kembali catatan Ramadhan tahun lalu. Weleh...weleh... weleh... Ironisnya sendiri boidata pun belum diisi, masih kosong tapi tidak tampak baru dengan struktur bentuk tergulung atau diselipin di perut.

Malam hari kira - kira jam 10an, speaker masjid - masjid mangalun dengan merdunya melantunkan ayat - ayat suci AL-QUR'AN pada tadaruznya. Kalo didengarkan dengan seksama, biasanya suara yang mengalun indah itu adalah milik bapak - bapak dan bukan anak muda yang hobinya nyanyi lagu - lagu melow...

Selesai Tarawih dan Witir tibalah acara bebas. Bebas mau ngapain aja, pacaran boleh, ngumpul juga boleh, jalan - jalan apalagi. Tapi mereka lebih senang main kembang api(perempuan/banci) dan mercun (pria/dewasa)lempar kesini dan kesana sampai nyasar ke rumah warga. Dan akhirnya dilaporkan pada pak RT atau langsung dieksekusi (dimarahin/ditegasin) oleh bapak - bapak yang secara notabene melakukan hal yang sama pada masa muda dulu. Sampai di rumah, bagi yang punya komputer atau konsol game lainnya, saja jamin dimaenin tuh sampe pagi, sampe barang tu jadi panas. Nah kalo udah sampe pagi selesai main, langsung tidur aja dan bangun pas mau buka aja.(saya termasuk juga).heheheheh....

Sore - sore lagi hang out ada pemandangan yang fenomenal, pasar kaget. Disebut kaget karena adanya tiap Ramadhan aja. Kue, cendol, makanan ringan, makanan berat ada semua tersedia termasuk pengemis yang menunggu koin - koin jatuh dari langit. Tidak ketinggalan tukang parkir yang "mendulang emas" pada keramaian pasar kaget ini. oh ya satu lagi, lalat juga pasti banyak.

Sungguh, Ramadhan yang fenomenal...
jangan lupa komennya bos...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar