Sabtu, 20 Februari 2010

Demi Pacar, aku Bukan yang Dulu Lagi

Adalah cinta, sebuah kata yang memiliki banyak makna dan maksud. Kekuatannya meleburkan dinding hati yang membatu, meluluhkan kerasnya hati. Rekayasa hidup akan menjadi real karena kekuatan cinta. Sang pacaralah yang menjadi sosok indah ciptaan Allah, Maha besar kuasanya. Menafsirkan indahnya plural dunia cinta dengan pujian dan kekaguman.

Setelah runtuhnya gumpalan hati yang keruh, cintanya menyapa dan masuk hingga memegang kendali atsa dirinya. Ia diperhatikan penuh kasih sayang dan terus memantau perkembangan dari waktu ke waktu. Memastikan perubahan positif telah merajai hatinya. Hingga apa yang ia harapkan terwujud dengan indahnya mekar senyuman.

Cinta menerapkan suatu bentuk konsistensi yang terkendali, ia tidak menginginkan sesuatu yang tidak konsekuen. Bahkan sejuta orang yang berlabuh di hatinya ia akan tetap berkeinginan hal serupa. Benar-benar real dan dapat dipercaya akan menuntutnya hingga masa yang tidak bisa ditentukan.

Ia rela berjalan sejauh tapaknya melangkah hanya untuk mendapatkan senyum yang terukir diwajah pasangannya. Ia rela melepaskan dunia hitamnya demi otoritas dari sang pacar. Karena ia berpikir ini membawa dampak positif juga bagi dirinya. Setelah beraktifitas seharian dengan melekatnya keletihan, ia akan mendapatkan energi baru kala sang pacar ingin bertemu dengannya.

Tak semua manusia sanggup dan berniat melakukannya. Berubah demi pacar tentunya menciptakan karakter individu baru yang selama ini sudah ter-klasifikasi. Memulai mungkin adalah hal yang terberat, apalagi ditambah oleh kurangnya nilai optimisme. Belum lagi ego yang melapisi hati yang sudah syncron dengan lidah untuk berkata, "jangan atur aku!!!".

Dia ingin yang terbaik, tapi tak semestinya dia harus merubah. Dia punya jalannya sendiri, dia juga punya takdir.Tapi sebagai seorang pasangan, kitalah yang memperhatikan bagaimana keadaanya dan kitalah yang tau itu. Karena dengan mendominasinya sisi positif, maka kita dapat dengan tenang dan bangga menyandingkannya di hati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar